Kata cantik memang selalu diidentikan dengan kaum wanita. Rasanya, tidak ada perempuan yang tidak ingin memiliki wajah cantik, tampil cantik, dan disebut cantik. Cantik adalah aset penting bagi kehidupan -sebagian orang- untuk menunjang karir dan kelangsungan hidup yang lebih baik.
Operasi merupakan sebuah kata yang digunakan di bidang kedokteran. Operasi adalah pembedahan yang dilakukan untuk mengangkat atau menyembuhkan sebuah penyakit.
Plastik merupakan bahan sintetis atau buatan yang mudah dibentuk dengan bantuan kalor atau panas dan tekanan. Plastik biasanya digunakan sebagai bahan dasar pembuatan peralatan rumah tangga, seperti ember, toples, nampan, mangkuk, sendok nasi, dan sebagainya.
Menilik pada definisi kedua kata tersebut, operasi dan plastik, tidak ada satu pun hubungan yang nyata dengan kecantikan. Keduanya adalah istilah dan bahan yang berlainan dan digunakan pada bidang yang berlainan pula. Jadi, keliru rasanya jika ingin cantik harus melakukan operasi karena ‘tidak atau kurang cantik’ bukan penyakit.
Wanita cantik seolah-olah bisa menggenggam dan menaklukkan dunia, terlebih kaum pria. Cantik selalu diukur dari wajah yang mulus dan bersih, mata yang indah, hidung yang mancung, bibir yang ‘sensual’, alis yang sedikit naik, tubuh langsing, kaki jenjang, dan bokong seksi. Siapa yang tidak ingin memiliki semua kesempurnaan itu?
Apalagi, di beberapa iklan produk kecantikan selalu ditampilkan bahwa cantik itu putih, cantik itu bersih, cantik itu langsing, cantik itu dan sebagainya. Hal ini secara tidak langsung sudah mendoktrin kaum wanita untuk menjadi cantik seperti versi ‘yang itu’.
Sayangnya, tidak ada wanita yang terlahir dengan sosok sesempurna itu. Tuhan menganugerahi kaum wanita dengan berbagai kekurangan dan kelebihan masing-masing. Cantik itu beda kadarnya, beda ukurannya.
Keinginan untuk menjadi cantik membuat sebagian besar kaum wanita melakukan berbagai justifikasi atau pembenaran berbagai cara untuk mendapatkan satu kata, cantik.
Salah satu jalan pintas untuk menjadi cantik adalah dengan melakukan operasi plastik. Dalam arti sebenarnya, rombak sana-sini, tambal sana-sini untuk mendapatkan hasil yang diinginkan.
Selain bisa membuat seseorang menjadi cantik, operasi plastik bisa berdampak negatif yang dapat merugikan diri sendiri. Jika gagal, tidak hanya kecantikan yang dipertaruhkan, tetapi nyawa bisa melayang.
Namun, berbagai peringatan akan dampak operasi plastik tampaknya sudah menjadi sesuatu yang tidak dihiraukan lagi. Semua dampak itu seolah hanya dianggap alat untuk menakut-nakuti.
Artis Indonesia Operasi Plastik
Dunia hiburan memang selalu menyajikan sesuatu yang dinilai dari kesempurnaan, gaya hidup serta semua hal yang berbau prestise selalu ada di sini. Sebagai public figur, seorang artis berusaha tampil secantik dan sesempurna mungkin di hadapan penggemarnya sehingga ada di antara mereka yang melakukan operasi plastik.
Artis Indonesia yang melakukan operasi plastik memang tidak sebanyak artis-artis Amerika dan Korea. Krisdayanti menjadi salah satu artis yang terang-terangan mengaku melakukan operasi plastik hampir di seluruh bagian tubuhnya.
Yang paling terlihat adalah operasi hidung yang kini menjadi mancung jauh dibandingkan kemunculannya pertama kali di dunia hiburan.
Selain Krisdayanti, artis Indonesia yang ‘diduga’ merupakan operasi plastik di antaranya, Paramitha Rusady dengan melancipkan dagu, Mayangsari dengan hidungnya, Yuni Shara dengan matanya, Titiek Puspa, dan Mpok Atiek.
Di Indonesia memang belum ada acara infotainment yang khusus mengupas artis-artis yang melakukan operasi plastik. Masyarakat menganalisis artis yang melakukan operasi plastik hanya berdasarkan perubahan bagian tubuh yang lain dari sebelumnya –yang pernah ia miliki-.
Beberapa tahun lalu, di luar negeri ada sebuah acara televisi bernama The Swan. Acara ini diikuti oleh ratusan wanita berwajah kurang cantik dengan tubuh yang rata-rata gemuk.
Kemudian, salah satu dari mereka dipilih untuk dirombak seluruh tubuhnya agar menjadi lebih cantik dari sebelumnya. Ajaib. It’s like a magic. Hasilnya sangat luar biasa. Bahkan, wanita itu tidak mengenali dirinya sendiri. Sayang, semua itu palsu.
Dengan operasi plastik, wanita bisa menjadi cantik. Namun, operasi plastik bukan cara terbaik untuk memperoleh kecantikan. Cantik tidak melulu dinilai dari fisik semua bergantung pada kemampuan kita untuk mengeksplor kelebihan yang kita miliki agar bisa terlihat cantik.
Pernahkah mendengar kata inner beauty atau kecantikan dari dalam? Cantik bukan hanya milik wajah, kok!
