Pihak Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Fatmawati menjelaskan jika wafatnya aktor dan politisi Adjie Massaid karena serangan jantung koroner akut. Berikut kronologinya.
"Jumat (4/2) malam, datang pasien berinisial AM (43), sekitar pukul 22.45 WIB dan langsung ditangani dengan diberi tindakan therapy jantung. Setelah sempat membaik, sekitar pukul 23.15 WIB, kondisinya kembali memburuk/kejang dan langsung dibantu oleh proses resutasi (tindakan pertolongan kedaruratan) dan pertolongan dengan obat-obatan. Pada pukul 00.45 WIB dinyatakan meninggal dan tidak tertolong lagi," tutur Dr. Lia Partakusuma, SpK (Direktur Medik dan Keperawatan) saat di Ruang Rapat Direksi RSUP Fatmawati Jl.RS Fatmawati, Cilandak Jakarta Selatan, Selasa (8/2/2011).
Saat itu Adjie datang dengan mengeluh sakit di bagian dada. Ia selalu memegangi dadanya. Melihat hal itu, pihak rumah sakit pun langsung menangani Adjie di bagian spesialis jantung setelah terlebih dahulu melakukan anamesa (hasil wawancara dokter-pasien).
Dalam masa perawatan, diakui Dr. Lia, Adjie masih dalam keadaan sadar. "Hampir 40 menit sejak masuk ke RS, itu kondisinya sangat kritis. Tapi masih sadar. Dan Resutasinya juga sangat lama. Biasanya setengah jam selesai, tapi ini lebih dari itu, akhirnya tidak tertolong," ujar Dr. Lia menambahkan.
Sementara itu, Dr. Eddy Sunarjuniarto, Spjb, ahli spesialis jantung yang menangani Adjie, mengaku sudah melakukan upaya semaksimal mungkin. "Kita sudah tangani sesuai SOP, diberikan obat pengencer darah untuk memastikan apakah benar jantung koroner. Terus periksa fisik, rontgen, EKG, saat itu tiba-tiba timbul kegawatan, makanya dilakukan resutasi. Namun, tidak tertolong," papar Dr. Eddy.