Demonstrasi menuntut pembubaran Ahmadiyah diikuti banyak kalangan, pantauan di Bundaran HI, demonstran tidak hanya dilakukan pria dan wanita dewasa, beberapa juga terlihat anak di bawah umur, remaja dan lansia.
Seperti Tri Subanda (14) pria yang masih duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP) 181 kelas IX ini, sepulang dari sekolah langsung bergegas menuju markas Front Pembela Islam (FPI) untuk bergabung dengan pendemo lainnya.
Dia mengaku, baru mengetahui bahwa FPI akan melakukan demonstrasi di Bundaran HI dari saudaranya. "Senang aja ikut demo," terangnya.
Layaknya pendemo lainnya, Tri juga membawa poster bertuliskan 'Bubarkan Ahmadiyah'. Terik matahari sejak siang tadi tidak menyurutkan semangatnya untuk tetap berdiri memgang poster, sayangnya semangat Tri mendukung pembubaran Ahmadiyah karena di berikan uang. Tri mengaku dibayar sebesar Rp 5.000 untuk demo kali ini.
Ini bukan pertama kali, Tri yang mengaku anggota FPI sudah berkali mengikuti aksi FPI. "Dulu demo di Monas juga ikut," terangnya.
Saat ditanya siapa Ahmadiyah dengan tegas Tri mengatakan Ahmadiyah aliran sesat. "Kalau saya tahunya Ahmadiyah sesat," paparnya. Dia mengaku setiap mengikuti demo telah mendapat izin dari orang tuanya, demo kali ini dia datang bersama teman sebayanya.
Tak hanya Tri, Sri hartati (50) warga Petamburan juga terlihat di tengah kerumunan demonstran. Namun tidak seperti Tri yang berdiri tegak di pinggir kolam air mancur, Sri hanya duduk tertunduk lesu di pembatas kolam air mancur.
Sri datang tak seorang diri, Seorang anak laki-lakinya, Kiki (23) juga ikut bersamanya. "Suami saya kerja, tadi sudah selesai masak langsung ke sini," terangnya.
Sri mengaku, menjadi bagian dari anggota FPI dan sudah sering mengikuti aksi. Demo menuntut pembubaran Ahmadiyah diakuinya merupakan kehendak dirinya sendiri.
"Saya tahu kebobrokan Ahmadiyah, dulu saya juga hampir masuk," jelasnya.